Dahulu kala ada seseorang pasangan sutarsi yang memiliki anak bernama malin dia adalah seorang anak pelaut dan dia sejak kecil di ajari ayahnya untuk melaut.
Sampai saat dia besar dia ditinggalkan ayahnya merantau dan tak kunjung balik akhirnya ibunya yang menafkahi dia dan saat besar malin bercita cita untuk menjadi pelaut dan bisa membantu ibunya dan pada saat dia besar dia pun sedang di pinggir pantai dan memikirkan "apakah aku harus merantau" ucap marlin,kemudian dia pulang dan besoknya dia minta izin ke ibunya. "ibu bolehkah aku merantau,untuk menafkahi keluarga ini? " ucap marlin, lalu ibunya menjawab "Dengan berat hati ibu mengizinkanmu" Ok terimakasih ibu lalu marlin di bekali nasi uduk 5 bungkus oleh ibunya dan dia sampai ke dermaga dan melamar pekerjaan dan diterima menjadi pembersih kapal seiring berjalananya waktu marlin menjadi naik jabatan yang tadinya menjadi pembersih sekarang menjadi sopir kapal, dan bos di kapal itu akhirnya menikahkan dengan putrinya.
Dan seiring berjalannya waktu marlin sudah mempunyai kapal sendiri dan dia akhirnya kembali ke halamannya dan dia pertama kali datang ke kampung halamannya dia disambut oleh warga disekitar dan salah satu temannya malin ke rumah ibunya malin dan memberitahu bahwa malin pulang ke kampung halamannya dan ibunya cepat² ke pesisir untuk menemui anaknya dan saat di pesisir pantai anaknya si malin tidak mempercayai bila perempuan tua dan lusuh itu adalah ibunya ucap malin lalu saat itu ibunya bicara"Malin ini aku ibu kamu istri malin marah karena telah membohongi dia karena katanya ibu malin adalah orang kaya, lalu dengan lantang marlin bicara "AKU BUKAN ANAKMU" Ucap si marlin sambil menbentak ibunya pun sakit hati dan berdoa untuk menghukum anaknya malin "YA TUHAN YANG MAHA KUASA TOLONG KUTUKLAH ANAK KU MARTIN MENJADI BATU KARENA DIA TELAH MELUPAKAN IBU KANDUNG NYA" ucap ibu malin sambil menangis.
Setelah itu malin pergi dari kampung itu di tengah perjalanan kapal dia yg semula berjalan tenang sekarang menjadi tidak terkendali ombak laut mengombak ambik kampal malin kundang dan disitu dia menabrak batu yang besar dan hanyutlah kapal malin kundang, malin mencoba meminta ampun kepada ibunya sambil berlutut belum selesai bicara tubuh malin berubah menjadi batu yang bersatu dengan karang.
Oleh Arga Dwi Satria 8C/04
Posting Komentar